"Mas," panggil Delia.
Dirga yang masih sibuk berkutat di depan laptopnya pun menoleh. Ia melihat Delia yang baru saja terbangun. Delia terduduk di tepian ranjang dengan memangku bantal di atas paha. Gadis itu menguap sampai dua kali.
"Sini!" Suara Delia terdengar amat manja. Bibirnya mengerucut saat melihat Dirga mengangkat tangannya tanda bahwa ia masih belum menyelesaikan pekerjaannya. Dirga memang sangat jarang sekali membawa pekerjaan ke rumah. Namun, kali ini, file yang belum ia selesaikan sangatlah banyak. Maklum saja, itu karena Dirga baru pulang dan beberapa hari tidak masuk kantor.
"Mas." Panggilan Delia untuk yang kedua kali semakin terdengar menggoda.
"Sebentar lagi, Sayang," ucap Dirga. Suami Delia itu tersenyum menyeringai.
Delia mencebik. Tangannya terlipat di atas per
