Dirga baru saja pulang. Setelan olahraga, handuk yang tersampir di leher, serta peluh yang masih mengucur di dahi menandakan bahwa lelaki itu selesai berolahraga. Dirga masuk dari pintu samping, gerbang yang terhubung dengan kolam renang. Dirga bersiul-siul mendekati meja makan. Ada sang mama yang duduk santai menikmati sarapan pagi. Sedangkan, Sultan—papa Dirga—sedang tidak berada di rumah. Sultan Bagaskara tengah ke luar kota untuk pekerjaan penting. Delia, gadis itu juga belum terlihat. Dia kembali merebahkan tubuhnya setelah selesai mandi dan sembahyang. Istri Dirga itu mengeluh sakit kepala. Padahal, ia sempat turun dan membuatkan Dirga secangkir kopi dan membawakannya ke kamar. "Delia pusing, Mas," keluhnya pagi tadi. Delia beranjak mengambil obat di laci nakas, lalu merebahkan