Jakarta Pagi telah beranjak siang. Matahari di atas sana sudah semakin tinggi. Merangkak naik menujuk puncaknya. Panas terik terasa hingga ke tempat Rima berdiri. Di samping rumah, di sisi kolam renang. Wanita paruh baya itu meletakkan kembali ponsel di atas meja. Menukarnya dengan segelas jus jeruk yang sudah terhidang sedari tadi. Rima memutar-muta sedotan, memainkan bongkahan es di dalam gelas tersebut yang sudah hampir menyusut. Sudut bibirnya terangkat ke atas. Sebelah tangannya menyentuh tatanan rambut. Gaya yang sangat elegan bagi wanita seusianya. Nyonya Bagaskara meneguk cairan berwarna jingga itu hingga tinggal separuh. Meletakkan kembali gelasnya pada meja. Lagi-lagi ia tersenyum. Tidak! Melainkan terkekeh sambil menyebut nama putranya berkali-kali. "Kenapa, sih, Ma. Roman-r