"Delia," geram Dirga begitu gadis yang sedang ia cari-cari ternyata benar ada di kamar Ina-Meli. Parahnya lagi, mereka sedang makan bersama, termasuk Jumiasih alias Bi Asih juga ada di sana. "Mas cari kamu ke mana-mana, loh. Tau nya malah pada ngumpul di sini. Pintu depan gak dikunci, dipanggil gak ada yang dengar, kalau ada maling atau rampok gimana? Kalian ...." Dirga mulai melangkah maju dari ambang pintu, mendekat pada Delia. Di dalam kamar berukuran 3 x 4 itu, keempatnya gelar tikar dan makan lesehan. "Mas! Jangan mendekat!" seru Delia. Dirga sontak menghentikan langkah akibat terkejut oleh teriakan Delia. Lebih-lebih istrinya itu mengangkat telapak tangan—yang kotor sisa menyuapkan nasi—tinggi-tinggi. "Kenapa, sih? Sini kamu! Mas panik cari kamu, De. Eh, malah enak-enakan makan.