Ketukan di pintu mengalihkan atensi Delia yang sejak tadi sibuk mengacak lemari. Satu persatu pakaian Dirga dikeluarkan dan ditata ulang setelah merasa tak ada apa pun di sana. Delia mengusap peluh yang memenuhi dahinya. "Di mana Mas Dirga simpan bukti CCTV itu?" Delia mencebik. "Pokoknya aku harus tahu siapa ayah dari bayi ini." Pintu masih berbunyi, tanda sang pengetuk masih belum menyerah. Delia mendengkus keras. Ia mengusap lagi bagian wajah dengan handuk kering sebelum akhirnya melangkah ke dekat pintu. "Sebentar!" Delia mengulang. Pintu pun terbuka menampakkan sosok ibu mertua. Delia tersenyum kikuk. Takut jika Rima tahu apa yang sedang dia lakukan. "Lho, Delia habis ngapain? Kok keringetan gitu?" Rima mengusap pangkal lengan Delia. Netranya tak lepas mengabsen wajah sang