“Kenapa nggak dibicarakan dulu, sih?” Kesal Gia, saat Steven mengunjunginya di apartemen. “Apa?” Tanya Steven dengan senyum. “Tunangan?” Tanyanya lagi “Iya, apa lagi?!” Tegas Gia. “Memangnya kenapa?” Steven semakin mendekat, tahu kekasihnya sedang dalam mode kesal ia pun menatapnya lembut lengkap dengan usapan di punggung tangannya. “Pake nanya lagi! Ya kenapa-kenapa dong, kenapa nggak dibicarakan dulu.” “Namanya juga kejutan. Kalau bilang dulu nggak jadi kejutan dong.” Steven tersenyum lembut, bahkan satu tangannya mengusap pipi Gia. “Kamu marah karena aku tidak melibatkanmu?” Tanya Steven. “Aku minta maaf kalau udah bikin kamu nggak nyaman, aku cuman mau kasih kejutan aja. Ternyata kejutannya malah bikin kamu kesel.” “Bukan kesel,” Gia mengelak. “Aku cuman,” Steven menge