“Dokter,” lirih Gia saat Steven menahan kedua pundak Gia, dengan menghimpitnya di dinding, di ruang kerjanya.
“Aku bisa gila, Gia!” Jarak yang begitu dekat dengan helaan nafas yang begitu lembut menyapu wajah Gia, membuat Steven sulit mengendalikan diri. Bahkan sesuatu dalam dirinya memaksa bahkan mendesaknya untuk melakukan hal lebih gila lagi. Tapi Steven masih bisa mengendalikan meski hanya sedikit kesadaran yang dimilikinya karena pesona Gia begitu memabukkan. Apalagi dari jarak yang sangat dekat.
Perlahan Steven melepaskan kedua tangannya dari pundak Gia, tapi kedua matanya terus menatap Gia tanpa henti.
“Aku sangat khawatir dan takut, untuk pertama kalinya aku merasa ketakutan seperti itu.” Ucapnya dengan suara pelan. Posisi mereka saat ini masih sama, yaitu berdiri dan saling b
