Steven melirik ke arah Gia berulang kali, memperhatikan wajah wanita itu yang terlihat tanpa ekspresi. “Kamu baik-baik saja?” Tanya Steven. “Pusing, mual atau butuh plastik?” Gia menoleh seketika. “Saya nggak mau muntah, Dok. Saya cuman lagi merenung aja.” “Oh,” Steven menganggukan kepalanya, dengan bibir membulat membentuk huruf O. “Merenungi apa?” “Merenungi nasib saya. Masa merenungi nasib Dokter. Dokter kan masa depannya udah cerah, lain lagi sama saya yang masih abu-abu ini.” Steven tersenyum samar. “Dokter kenal Sierra?” “Sierra?” Steven mengulang pertanyaan Gia, sambil mengingat sosok yang ditanyakan oleh-nya. “Temannya Olivia,” Kening Steven mengerut. “Yang punya bodyguard? Anak Mentri itu?” “Nah itu, Dokter tau!” Gia menggeser duduknya, menghadap ke arah Steven