Bab 17. Bukti Dari Max

1563 Kata

Tangis mereka benar-benar pecah tak tertahan lagi. Gala menangis tergugu mendekat memeluk opanya yang seperti kehilangan kendali terisak pilu. Pria tua berhati malaikat ini yang selalu tulus menyanyanginya seperti cucu sendiri. Bahkan, lebih tulus dan selalu ada untuknya daripada kakek neneknya sendiri yang selama ini tinggal di luar negeri. Kepedulian mereka mungkin hanya karena dia punya banyak warisan. Kalau tidak mungkin keberadaannya tidak digubris, seperti dulu mereka menelantarkan papa kandungnya. “Nggak! aku janji tidak akan pernah pergi dari kalian, Opa. Di sini rumahku. Kalian lah keluargaku. Meski tidak punya hubungan darah, tapi kalian tidak pernah membedakan aku. Aku selalu bilang ke Papa Raka dan Mama Nadia, kalau aku bahagia menjadi bagian keluarga kalian," ucap Gala berusa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN