Semua terjadi begitu cepat. Tamparan keras tangan perempuan tua itu sampai membuat pipi Nova berdenyut panas. Hera terkesiap kaget. Jingga dan Max buru-buru mendekat. Sementara itu Nova yang sempat gelagapan justru menyeringai begitu melihat siapa yang sudah menghadiahi gamparan. Sudah lama tidak datang mengusik, hari ini dia sepertinya ketiban sial bertemu dengan lampir menyebalkan satu itu di sini.
“Jalang sial ….”
Plaakkk
Nova membalas tamparan dan umpatan kasar perempuan tua di hadapannya itu tanpa sungkan. Saking kerasnya sampai si tante pun terhuyung oleng, lalu seorang gadis muda berlari mendekat.
“Maaa ….”
“Kurang ajar! Beraninya kamu menamparku!” bentaknya menuding ke Nova yang menatap geram.
“Memangnya apa yang harus aku takutkan dari perempuan tukang selingkuh dan mata dui
