Sampai rumah menjelang petang, orang kepercayaan Max itu sudah menunggu di ruang depan. Perhatian Jingga bukan hanya tertuju ke kucing kecil lucu yang sedang bermain di sofa, tapi juga ke sosok pria yang sepertinya tak asing itu. Max menggandengnya duduk, lalu meraih anak kucing dengan senyum lebarnya. Tamu mereka nyengir melambaikan tangan ke Jingga yang menatapnya datar.
“Sore, Bu Boss!” sapanya seolah paham apa yang di benak Jingga.
“Dia orangmu?” Jingga menoleh ke suaminya tanpa menanggapi sapaan pria itu.
“Hm, Kim yang aku minta mencari tahu soal Jack,” angguk Max meletakkan anak kucing itu di pangkuan istrinya.
“Yakin, hanya kamu minta mencari tahu soal Jack?!” sindirnya sinis.
Max terkekeh merangkul leher Jingga mendekat, lalu menciumnya tanpa canggung. Nyatanya Jingga bukan ba
