Sempat menunggui Jingga sambil menyelesaikan sisa pekerjaannya, Max pun kemudian merebahkan tubuhnya di sofa. Namun, rasa lelah nyatanya tak membuatnya mampu terlelap. Matanya masih enggan terpejam, karena menikmati wajah cantik yang tampak pulas di atas ranjangnya itu. Kadang dia merasa greget hingga mencibir dirinya sendiri. Seorang Max Carlos Alexander bisa-bisanya berkelakuan seabsurd itu demi mengejar seorang gadis. Ngenesnya lagi setelah enam tahun menyukainya, sampai sekarang masih terus ditolak. Namun, tak apa karena gadis itu adalah Jingga. Semakin sulit didapat, semakin dia tertantang untuk membuatnya bertekuk lutut. Ralat, yang benar justru dirinya yang sudah bertekuk lutut ke Jingga. Maka dari itu biar dikata norak, aleman, maupun posesif sekalipun dia tidak peduli, selama bis