Seumur-umur Ibra tidak pernah sampai kelimpungan begini menghadapi musuhnya. Setinggi apapun kekuasaan dan kekuatan lawan, biasanya dia mampu dengan mudah menyeretnya keluar. Tentu saja beberapa kali juga sempat kecolongan. Seperti saat dulu istrinya dua kali nyaris mati, hingga kehilangan Raka dan Dini. Namun, kali ini beda. Mereka terlalu licik dan pengecut, terus bersembunyi dan memukul diam-diam saat Ibra lengah. Setelah Mirror sempat diteror, sekarang bahkan kafe peninggalan mendiang papa Gala juga habis terbakar. Bukan lagi berang, tapi dia dia benar-benar naik pitam ketika kesana dan melihat sendiri kafe sahabatnya hangus tak tersisa. Jingga yang dari tempat Max langsung menuju ke sana pun hanya berdiri mematung. Tidak ada yang baik-baik saja. Terlebih Gala, luruh gemetar dihantam