Entah sebutan apa yang tepat untuk Ramon. Dia bahkan tahu persis satu hal yang tidak boleh disenggol dari Ibra, keluarga dan orang terdekatnya. Tapi, dengan gobloknya dia justru sengaja menggunakan itu untuk mengusiknya. Terlebih yang dia hancurkan adalah hidup dan kebahagiaan anak-anak kesayangannya. Tidak tanggung-tanggung cara Ramon menyakiti Gala dan Jingga, juga membuat keluarga Lin sempat carut-marut banjir air mata. Kalau kondisi mereka sekarang sudah membaik dan mulai menghangat seperti dulu lagi, percayalah ada begitu banyak luka yang mereka hapus secara paksa.
Ikhlas itu bohong. Yang ada adalah terpaksa, lalu berusaha untuk terbiasa. Ibra sangat tahu sampai sekarang Gala masih belum bisa sepenuhnya move on dari Jingga, yang sudah bahagia dengan hidupnya bersama Max. Sebagai pap
