“Kamu selalu lebih berhati-hati dibandingkan gadis lain, dan kamu meningkat lebih cepat.” Keano merasa Wulan lebih cepat tanggap dan pandai membaca perasaan orang dari tatapan mata, Wulan bisa memprediksi dengan baik dan tahu cara bersikap dengan benar. Karena keduanya sangat sibuk bicara satu sama lain, tanpa sadar mobil terus berjalan semakin jauh dari stasiun kereta. Wulan baru sadar dan mereka sudah menempuh perjalanan begitu jauh. Keano menyadari kecemasan Wulan, dia kembali bicara. “Saya kebetulan akan ke kantor kota, aku bisa mengantarkanmu sekalian ke sana.” “Terimakasih.” Ucap Wulan dengan suara lembut. Setelah melepaskan topik tentang pekerjaan mereka berdua sama-sama terdiam. Suasana hening kembali dan hanya suara radio yang terdengar di dalam mobil. Semakin lama semakin