BAB 43

1317 Kata

Karena terlanjur berbohong tentang ingin menikmati pemandangan saat hujan, Merlin jadi berpikir untuk benar-benar melakukannya. Tidak ada salahnya menikmati pemandangan itu meski dari balik jendela dalam kamar ini. Meski yang dia lihat hanyalah tembok pagar yang menjulang tinggi, namun Merlin tetap menikmatinya. Rintik hujan di luar sana perlahan mulai reda. Namun matahari masih enggan menampakkan diri dan masih bersembunyi di balik awan. Ranting pohon yang bergoyang sebab diterpa angin, mengetuk jendela kamar hingga mengejutkan Merlin. “Astaga, aku pikir siapa yang mengetuk. Ternyata hanya ranting pohon.” Merlin mengusap dadanya dengan pelan. Fokus Merlin teralihkan saat handphone yang dia letakkan di atas nakas berbunyi. Ada sebuah pesan masuk dari Dinar. Wanita itu mengirim sebuah un

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN