“Namanya Maisha, single parent dengan satu anak laki-laki berusia tujuh tahun.” Imelda mengangkat tangannya saat seseorang yang memberikan informasi kepadanya menyebutkan sebaris kalimat itu. “Apa? Kamu bilang single parent dengan satu anak?” seseorang itu mengangguk. “Gak waras! Apa yang pria tua itu pikirkan? Lanjutkan!” “Pekerjaan sebelumnya adalah model. Kemudian berhenti tepat setelah menikah dengan Pak Farhan. Tinggal di sebuah apartemen mewah yang juga dibelikan oleh Pak Farhan satu tahun yang lalu. Beberapa bulan belakangan ini dia kembali sibuk mengurus sebuah cafe yang modalnya juga dari Pak Farhan.” Imelda mengangguk paham. Rupanya, wanita itu hanya hama dan rumput liar. Sangat mudah untuk dia singkirkan tanpa repot mengotori tangannya. “Serahkan berkasnya padaku, aku akan