Di luar dugaan Valda, Reiner membawanya ke sebuah restoran tepi pantai pinggiran kota yang berjarak satu jam dari rumah sakit. Mengurungkan niat protes karena tak memberitahu tempat tujuan saat di mobil, Valda lebih memilih mengikuti sang wakil direktur selama pria itu bersikap normal. Reiner menggiring Valda untuk duduk di spot favoritnya yakni nyaris di bibir pantai. "Woah, saya baru tau kalau ada tempat sekeren ini di pinggiran ibu kota. Bapak tau aja tempat bagus," puji Valda seraya menatap pemandangan area sekitar restoran yang dihiasi cahaya estetik dari puluhan bohlam kecil yang menggantung. "Siapa dulu, Reiner gitu, lho," balas Reiner sedikit sombong. Decihan tak ikhlas disertai senyuman manis menguar dari bibir tipis milik puan bernetra bulat itu. "Ge-er banget pak Reiner." "