Keesokan harinya mereka berdua menjadi sangat amat canggung, lelaki itu tidak banyak bicara begitu juga dengan Juliet yang lebih memilih banyak dia karena hari ini adalah akhir pekan otomatis Romeo akan seharian berada di rumah sedangkan Juliet nampak bersiap, dia ingin melamar pekerjaan di sebuah restoran sebagai pelayan. Wanita itu mengunakan pakai yang begitu rapi. Dia menggunakan riasan tipis lalu keluar dari kamar. Saat itu Romeo sedang asik menonton tv teralihkan oleh penampilan Juliet yang terlihat sangat berbeda. Wanita itu menjadi salah tingkah saat Romeo menatapnya penuh perhatian. "Kenapa melihat aku seperti itu?" Tanya wanita itu dengan wajah yang memerah karena malu.
"Kau terlihat sangat berbeda. Juga, pakaian itu sangat cocok denganmu." Puji Romeo dia mengacungkan jempol untuk wanita itu. Pujian yang Romeo berikan membuat percaya diri Juliet menjadi sedikit bertambah. Ia bergegas pergi menuju restoran itu. Untuk pengalaman Juliet cukup berpengalaman pekerjaan seperti ini, dia melakukan banyak pekerjaan paruh waktu selama hidupnya. Wanita itu di interview dan akhirnya lolos, manager restoran mengatakan jika Juliet bisa bekerja di restoran mulai besok atau jika dia mau hari inipun dia dia boleh langsung bekerja. Karena hari ini ada reservasi dari seseorang lelaki kaya yang sedang merayakan ulang tahun kekasihnya.
Jadi mereka butuhkan lebih banyak orang untuk mempersiapkan semua itu. Juliet mengiyakan dia bersemangat melakukan pekerjaan itu, tapi kali ini dia hanya bekerja di dapur bersama dengan koki dan para pekerja lain untuk mempersiapkan bahan. Juliet mencuci berbagai macam sayur dia juga memotongnya. Semua terlihat sibuk hanya untuk satu pesan dari seseorang saja.
Juliet bekerja dengan cekatan dia sudah terbiasa bergerak cepat sehingga dengan mudah mengimbangi cara kerja yang lain. Tanpa terasa waktu berlalu begitu saja. Hari Juliet di lalui dengan penuh kesibukan berbeda dengan Romeo yang nampak uring-uringan karena bingung ingin melakukan apa. Biasanya saat akhir pekan dia akan membersihkan rumah atau mencuci pakaian tapi semenjak ada Juliet semua pekerja sudah beres dia hanya tinggal pergi bekerja pulang begitu saja setiap harinya. Mengingat Juliet lelaki itu memandangi pintu sudah setengah hari tapi wanita itu tidak kunjung kembali. Ada perasaan khawatir yang terlihat di benar Romeo, jangan-jangan wanita itu dalam masalah atau orang-orang yang mencarinya muncul kembali. Romeo menjadi cemas lelaki itu mengenakan pakaiannya dan pergi untuk mencari Juliet, beruntung wanita itu mengatakan di mana dia akan melamar pekerjaan, jadi Romeo bisa langsung menuju ke sana. cukup lama lelaki itu menunggu hingga akhirnya Juliet keluar, wanita itu terlihat meniup tangannya yang nampak mengeriput akibat terlalu banyak terkena air.
Romeo langsung menghampiri Juliet, membuat wanita itu jadi terkejut. Dia bingung melihat lelaki itu ada di sini.
"Romeo, sedang apa kau di sini?" Juliet celingukan mengamati sekeliling, ia berpikir jika lelaki itu mungkin datang bersama dengan kekasihnya tapi setelah cukup lama memperhatikan sekeliling Romeo sepertinya datang seorang diri.
Romeo melambaikan tangannya di depan wajah Juliet yang malah menatap sekitar dengan serius, wanita itu tersadar lalu menunjuk senyuman setelahnya.
"Hola, Juliet. Siapa yang kau cari?" Tanya lelaki itu sambil ikut mengamati sekeliling Juliet.
"Bukan, siapa-siapa." Jawab wanita itu dengan cepat. Ia kembali ke pertanyaan untuk lelaki itu apa yang sedang Romeo lakukan di tempat ini.
"Aku datang kerena mengkhawatirkan dirimu, aku pikir para penagih hutang itu mengganggumu atau mereka mengancammu lagi. Jadi aku menyusul untuk memastikan." Juliet jadi tersentuh dia tidak mengira Romeo begitu mempedulikan dirinya. Jika seperti ini terus, bisa-bisa Juliet benar-benar jatuh hati kepadanya lelaki itu.
"Aku baik-baik saja. Hanya saja mereka meminta aku langsung bekerja. Karena ada reservasi penting dari seseorang, jadi mereka membutuhkan tambahan pekerjaan segera." Romeo mengangguk dia melihat ke arah tangan Juliet yang keriput dan mengelupas, lelaki kru jadi prihatin. Dia mengambil tangan wanita itu dan mengusapnya pelan.
"Kau sudah bekerja dengan keras, Juliet." Kalimat itu terdengar begitu merdu dan indah. Lebih dari sebuah pujian kata-kata yang lelaki itu ucapkan membuat Juliet merasa lebih berguna.
Romeo menarik wanita itu menuju sebuah apotek, dia membelikan sebuah salep dan mengoleskan pelan-pelan ke tangan Juliet, perhatian seperti ini yang membuat Romeo begitu mempesona di mata wanita. Lelaki itu terlihat acuh, tapi setiap kali dia selalu memperlakukan seseorang dengan penuh perasaan.
Juliet memerhatikan wajah tampan lelaki itu, di merasa jika Romeo benar-benar pria idaman. Mungkin Lelaki itu tidak kaya atau biasa aja untuk beberapa wanita. Namun, di mata Juliet, Romeo adalah lelaki idaman. Dia ingin seseorang seperti Romeo mendampingi hidupnya kelak.
"Sudah!" Ujar lelaki itu sambil menutup salep. Juliet mengalihkan pandangannya wanita itu tidak mau jika Romeo menangkap basah dirinya yang sudah diam-diam memperhatikan lelaki itu.
"Kau ingin makan sesuatu, bagaimana jika kita makan di luar. Anggap saja sebagai Pesta perayaan kau yang sudah mendapatkan pekerjaan?" Tawar Romeo. Juliet mengangguk kapan lagi dia akan melakukan hal seperti ini dengan Romeo.
Mereka berdua pergi menuju bar di sana menjual berbagai macam menu makanan. Mereka berdua memesan beberapa menu lalu akhirnya memakannya dengan lahap. Juliet dan Romeo berbicara dengan begitu Sanya sehingga mereka tidak merasa jika waktu terus bergulir.
Romeo merasa cocok dengan Juliet, mereka memiliki frekuensi yang sama sehingga pembahasan mereka nyambung satu sama lain. Setelah makan Romeo dan Juliet memilih pulang saat mereka sampai d ia lantai 6 tempat unit Apartemen. Di depan apartemen sudah berdiri Riany, wanita itu nampak berubah raut wajahnya saat mendapat Romeo bersama dengan wanita lain.
"Rainy, kau di sini?" Tanya lelaki. Tanpa kabar lebih dulu wanita itu datang tiba-tiba. Romeo mencuri tatap ke arah Juliet yang merasa tidak nyaman. Lelaki itu memutuskan untuk memperkenalkan dua orang itu satu sama lain.
"Juliet, perkenalkan dia Rainy. Dia kekasihku juga salah satu guru di sekolah tempat aku mengajar." Ujar lelaki itu. " Dan Rainy, dia adalah Juliet dia sepupuku yang waktu itu aku ceritakan." Sumpah Rainy mengira jika sepupu Romeo adalah gadis yang masih sekolah, ternyata dia adalah seorang wanita dewasa.
Juliet mengulurkan tangannya, walau di perkenalkan sebagai sepupu di tidak kesal. Karena ia tahu jika Romeo juga tidak mungkin mengatakan jika mereka adalah orang asing yang tinggal bersama. Juliet paham posisi lelaki itu.
"Halo, aku Juliet." Rainy membalas uluran di tangan wanita itu. Walau jelas dari cara wanita itu menatap dirinya ada rasa tidak suka yang terlihat. Setelah itu Rainy mengabaikan Juliet, dia langsung bergelayut manja dengan Romeo, tubuh mereka berdua menempel, wanita itu bahkan tidak ragu menyentuhkan Dadanya ke tubuh lelaki itu. Juliet geleng-geleng melihat semua itu. Wanita itu memilih masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari pada dia harus melihat bagaimana dua orang itu saling bermesraa
Rainy menyandarkan tubuhnya ke Romeo, dia memeluk lelaki itu membuat Romeo membalas pelukannya walau agak sedikit tidak nyaman karena wanita itu memakai pakaian terbuka lagi-lagi d**a wanita itu seakan-akan ingin keluar dari dalam sana. Rainy di dorong pelan oleh Romeo, wanita itu mendengus dan kesal dia merasa jika Romeo tidak senang dia ada di ini padahal bukan itu masalahnya.
Tanpa pikir panjang Rainy naik ke atas pangkuan Romeo, dia mengecup bibir lelaki itu berkali-kali hingga akhirnya Romeo menyerah dan pasrah, wanita itu meraba tubuh kekar Romeo dia menikmati bagaimana otot-otot keras itu tersusun rapi di sana. Sedangkan Romeo mejadi kehilangan kendali dia merengkuh tubuh Rainy dan tanpa dia sadari tangannya sudah meraba tubuh wanita biru dengan sendirinya. Wanita itu tersenyum tipis dan semakin gencarnya melakukan godaan BBM kepada Romeo. Dia akan membuat lelaki itu bertekuk lutut di hadapannya. Saat merasa lelaki itu semakin b*******h Rainy sengaja menghentikan kegiatan itu, dia mempermainkan Romeo, lelaki itu terlihat kecewa dengan usainya ciuman panas wanita itu berikan.
Setelah beberapa waktu Rainy menunjukkan wajah yang penuh dengan nafsu, dia memandang lelaki itu seakan ingin menelan Romeo bulat-bulat.
"Apakah kau menginginkan aku?" Tanya Rainy dengan posisi tubuh yang ia busungkan ke arah lelaki itu. Dadanya berasa tepat di hadapan Romeo, lelaki itu hanya terhipnotis dan tidak dapat mengelak dari pemandangan yang ada di hadapannya.
"Jawa!" Seru wanita itu dengan penuh penekanan. Romeo mengangguk cepat, dia tidak bisa berdusta, seorang lelaki normal tidak akan mampu menolak tawaran yang Riany berikan. Senyuman kemenangan wanita itu tunjukan saat itu juga dia menanggalkan pakaiannya dan memperlihatkan gundukan di balik pakaian minim itu. Romeo tidak dapat berkata-kata. Tidak terpikirkan wanita itu akan melakukan semuanya di sini.
"Bagaimana, jika ... Juliet melihat kita?dia pasti berpikir kita akan melakukan sesuatu!" Ujar lelaki itu sambil menutup tubuh Rainy yang terbuka.
"Kenapa memangnya, kau tidak mau melakukan sesuatu dengan aku? Padahal aku sudah siap melakukan hal itu denganmu." Sahut Rainy dengan begitu berani. Romeo tercengang mendengar jawaban tidak terduga dari wanita itu.