Ternyata Althaf termasuk lelaki yang menepati janjinya. Sebelum jam tujuh, ia sudah rapih menjemput Kinan. Tika terpaksa tidak ikut nebeng, karena ia masih belum siap untuk berangkat sepagi ini. Kinan bahkan sudah bangun dari pagi saat chatt dari Althaf terlihat di ponselnya. Althaf : Met pagi Kinan. Aku jalan sekarang ya, supaya kita bisa sarapan bersama nanti. Aku punya langganan tukang bubur. Dijamin kamu pasti suka. Kinan : Oke. Cuma tiga huruf yang Althaf lihat sebagai jawaban kekasihnya, namun sudah membuat sudut bibirnya tertarik. “Lho, masih pagi Al. Kamu gak ikut sarapan dulu?” tanya Ivana, mamanya. Althaf hanya tersenyum. “Aku sarapan diluar saja Ma, udah ditunggu soalnya. Aku jalan ya Ma.” Ivana hanya menggeleng melihat suasana Althaf pagi ini. Terlihat putra tunggal