Althaf membuka pintu depan mobilnya untuk Kinanti, sementara Tika dan Lena tahu diri untuk masuk dari pintu belakang. Mereka saling melirik satu sama lain, jelas terlihat Althaf begitu menyukai teman mereka yang satu ini, Kinan. Ternyata Café Star yang dipilih Althaf sebagai tempat makan siang. Dari harga makanannya saja sudah mahal. Untuk karyawan sekaliber Kinanti, Lena dan Tika perlu berpikir ulang jika harus makan ditempat itu. Lena dan Tika membelalakan matanya melihat menu yang dipilih Althaf untuk makan siang. Mereka beberapa kali berpandangan, heran. Membayangkan berapa harga yang akan tertera ditagihan nanti. Jadi mengingat ada yang traktir Lena dan Tika tak akan menyia-nyiakan kesempatan makan gratis plus enak ini. “Bagaimana, ada yang mau ditambah lagi makanannya?” tanya