PART 32 - TERLUKA

1370 Kata

Kinanti memejamkan matanya. Ia harus bisa. Bukankah dulu ia juga bisa tanpa kehadiran Althaf? Ia sanggup bukan mengatasi semua masalahnya sendiri tanpa bantuan siapapun. Yah Kinanti sanggup sekalipun ia kini kembali mengalami apa itu rasa sakit. Bukankah Bunda selalu mengatakan jika kita harus bisa ikhlas menghadapi hidup. Sekalipun takdir bermain cantik, merubah segala cita cita dan angan kita, patutlah  kita kembali berkaca, siapa kita, apa rencana sang pencipta pada hidup kita. Jadi dengan tekad yang bulat, mengenyampingkan rasa cinta yang sudah mulai bertahta, Kinanti menyunggingkan senyumnya. Ia menatap ke dalam netra Althaf dan tanpa ragu ia mengucapkan kata itu. “Aku gak pernah cinta sama kamu.” Mungkin akan lebih baik jika Althaf mendengar dari mulutnya langsung. Semudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN