Ivana mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Dengan memasang wajah bahagia dan senyum semanis mungkin, ia keluar hendak menyambut calon menantu di rumah ini. Namun Ivana heran melihat putra kesayangannya memasuki rumah dengan raut wajah gusar. Dan seorang diri. Ia jelas melihat tidak ada satu wanita pun keluar dari mobil putranya. “Al, mana gadis yang mau kamu perkenalkan pada Mama?” Ivana sama sekali tidak melihat siapapun selain putranya memasuki rumah ini. “Maaf Ma, aku harus membuat Mama kecewa,” ucap Althaf pelan. Al menghela napas mengatur laju jantungnya yang bertalu sejak keluar dari rumah Kinan. Ivana tersenyum. Padahal hari ini ia sudah menyiapkan masakan istimewa, untuk menyambut calon menantu di rumah ini. “Dia sedang sibuk, atau ….” “Dia tidak akan pernah kem