“Ya, ini suratnya. Kalian baca saja.” Althaf menyerahkan dua buah amplop kepada kedua sahabatnya. Ambar dan Haidar segera membacanya. “Ya ampun sayang, aku bahagia sekali. Itu berarti kita bakal satu kantor lagi.” Ambar memeluk Haidar dengan bahagia, tak memperhatikan bagaimana kecutnya wajah Haidar. Sementara Althaf hanya tersenyum melihat kedekatan kedua sahabatnya. *** Rona wajah Ambar masih berseri setelah tahu mereka akan satu kantor. Namun tidak menyadari kegelisahan lelaki di sampingnya. “Sayang, aku tidak mau terlalu lama pacaran, aku sudah jujur pada keluargaku tentang hubungan kita.” “Dan kebetulan besok mama memintaku membawamu ke rumah. Mau ya?” Haidar membetulkan letak duduknya. Sejak tadi Ambar terus menempel pada dirinya. Padahal ia ingin menghubungi Kinanti. “M