Beberapa hari kemudian, Greta ingin hidupnya tenang tidak diganggu Bagas. Dia tidak mau makan atau minum yang terkadang sengaja disediakan Bagas. Greta sebisa mungkin tidak mau melihat atau dilihat Bagas. Untung kamarnya agak berdekatan dengan kamar Bagas, sehingga dia tahu kapan saja Bagas ke luar masuk dari kamarnya. Bagas sepertinya juga tidak ingin menyinggung perasaan Greta. Dia beraktifitas seperti biasa, pagi sebelum pukul tujuh, dia sudah berangkat kerja dan pulang ke rumah di sore harinya. Terkadang ada jadwal malam atau larut malam, bahkan pagi. Bagas tetap menyapa Greta jika kebetulan berpapasan. Dia tidak bosan mendapatkan wajah kesal Greta. Baginya, melihat Greta di rumahnya sudah cukup membuatnya lega. Greta tidak ke mana-mana. Seperti pagi minggu ini, Bagas yang asyik me