Setelah makan siang, Silvania diminta untuk menemui ibunya. Ia berjalan menaiki lantai dua kediaman Lucas-Agisna dimana kamarnya berada. Semenjak mengatakan kesediaannya untuk menikah dengan Rayyan dua minggu yang lalu, hubungan Silvania dengan ibunya memang sedikit merenggang. Orangtuanya kembali Bandung dan sejak saat itu Silvania memilih untuk tidak berkomunikasi dengan ibunya. Kala itu, Silvania kesal dan merasa marah. Dalam pikiran Silvania, ibunya adalah salah satu orang yang bersalah yang melibatkan Silvania dalam situasi ini. Menjebak dan mendesaknya secara tidak langsung untuk menikahi Rayyan padahal bukan itu yang diinginkannya. Silvania berpikir, kenapa selalu anak yang dikatakan durhaka pada orang tua? Apa tidak pernah ada orangtua yang berpikir bahwa mereka juga bisa melak