"Ci!' Rayyan seketika berdiri dan berlari mendekati Silvania yang pingsan dalam pelukan Carina. Dia berjongkok di hadapan Silvania dan memandangnya cemas. "Ci, Sayang. Kamu kenapa?" tanyanya seraya meraih tangan kanan Silvania dengan tangan kirinya dan menepuk pipi gadis itu dengan tangan kanannya. "Ci, bangun sayang." Pintanya dengan lirih sebelum kepalanya menoleh dan mendongak ke belakang memandang kakak laki-lakinya. "A, tolongin. Dia kenapa?" mohon Rayyan dengan nada paniknya. Akara dengan santainya menekan bahu Rayyan dan menyuruh adik bungsunya itu untuk bergeser tanpa suara. Meminta Agam untuk membaringkan Silvania di atas sofa. Semua orang kini memusatkan perhatian pada Silvania yang menutup mata dengan wajah pucatnya. "Bawa tas gue di mobil." Perintah Akara pada adik bungsuny