Part 55

1580 Kata

Silvania terbangun dalam pelukan Rayyan. Rasanya hangat. Tubuh Rayyan terasa hangat. Usapan pria itu di punggungnya pun terasa lembut dan menenangkan. Membuat Silvania semakin merapatkan tubuhnya dan kembali memejamkan mata. "Bangun, Sayang. Sebentar lagi subuh." Bisik Rayyan seraya mengusap punggung telanjang dengan gerakan naik turun dan mengecup puncak kepalanya. "Sebentar lagi." Rengek Silvania manja seraya melingkarkan tangannya dan memeluk Rayyan semakin erat. Rayyan terkekeh, pria itu berusaha melepaskan tangan Silvania yang bertaut di punggungnya. "Kalau kamu gak bangun, bisa-bisa nanti Uncle yang 'bangun'." Bisik pria itu dengan nada mengancam. Tubuh Silvania menegang seketika. Ia mendongakkan kepala dan menggelengkannya dengan ekspresi memelas. "Jangan, masih sakit." Reng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN