Tepat ketika Marvel mengatakan hal itu, ponsel Yasha berbunyi dengan nyaring. Dia yang terpaku langsung seolah tersadar dan melihat nama pemanggil yang merupakan chefnya. “Kamu di mana! Cepat kembali, kita harus menyiapkan makan malam penting!” tukas chef senior itu membuat Yasha menatap Marvel. Di tengah kebingungannya, sejujurnya panggilan itu cukup menyelamatkannya, dia tak tahu bagaimana harus bersikap? Ketika dengan tak terduga dia mendapat kenyataan bahwa orang yang selalu membuatnya iri adalah kakaknya. Seorang yang memiliki hubungan darah dengannya. “Aku ... aku ... kerja dulu,” ujar Yasha. “Apa penting kerja di saat seperti ini?” tukas Marvel. “Nanti ... kita bahas,” ucap Yasha terbata, lalu dia berlari pergi seperti melihat hantu. Sharon memegang tangan Marvel yang mengepal k