Setelah makan siang, Marvel memutuskan untuk mandi lebih dulu, dia hanya mengenakan kimono handuk dan menunggu di dalam kamar. Sharon memasuki kamar itu dan menatap suaminya yang menatap ke jendela dengan pandangan mengawang. Entah apa yang membebani pikirannya? “Mas,” panggil Sharon memeluk Marvel dari belakang. Marvel menatap tangan kecil istrinya yang melingkari perutnya. Dia kemudian kembali menatap jendela. Seolah menatap masa depannya yang jauh ke depan. “Kenapa?” tanya Sharon. “Saya sedang memikirkan bisnis,” jawab Marvel. “Ada masalah?” tanya Sharon melepas pelukan itu dan pindah posisi ke depan suaminya dan memandangnya lekat. “Enggak ada,” jawabnya pelan. “Daripada mikirin bisnis, lebih baik pikirin aku,” goda Sharon, menarik blusnya dan menjatuhkannya. Dia masih mengenakan