Sinar matahari pagi menerobos kaca depan mobil saat Sharon memutar kemudi ke arah perumahan elit di daerah selatan Jakarta. Jalanan menuju kawasan itu tenang dan bersih, dikelilingi pepohonan rindang yang tertata rapi. Beberapa burung camar terlihat melintasi langit jingga, sementara bayangan panjang dari tiang-tiang lampu mulai menari di aspal. Ya, Sharon memang sudah mahir mengemudi sekarang. Di jok sebelahnya, Yasha duduk dengan wajah sulit ditebak. Diam, namun matanya sibuk mengamati segala sesuatu yang mereka lewati. “Ini dia,” ujar Sharon lembut, memperlambat laju mobil sambil menunjuk sebuah rumah dua lantai dengan pagar besi bergaya modern dan taman depan yang sudah tertata rapi. Rumah itu tampak megah, dindingnya didominasi warna hangat batu alam dan jendela kaca lebar. Namun y