63. Takdir Yang Berputar

1753 Kata

Langit Paris belum sepenuhnya terang ketika Sharon memasuki Terminal 2E Bandara Charles de Gaulle, mengenakan coat wol berwarna camel, rambutnya digelung sederhana, dan koper cabin berwarna navy yang ditarik perlahan. Ada sesuatu yang berbeda pagi itu. Rasanya seperti meninggalkan bukan hanya negara asing, tapi juga sebagian dari dirinya. Stempel kepergian di paspor seolah menyegel perjalanan batin yang belum rampung. Jika boleh memilih rasanya dia ingin menetap di negara ini dalam waktu lama, dia merasa jatuh cinta bahkan sejak sebelum dia menjejakkan kaki di Perancis. Seolah negara itu memanggilnya sejak dulu. Dan ketika dia berada di sana bersama suami yang dicintainya, mimpinya benar-benar menjadi bunga yang indah yang mekar dengan sempurna. Panggilan boarding untuk Air France menuj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN