Bab 46

1920 Kata

Selamat membaca! Saat waktu telah menunjukkan pukul 7 malam, Alissa, Bintang dan Rafka sudah duduk di ruang makan. Rafka dan Alissa saling duduk berhadapan, sementara Bintang tepat berada di tengah-tengah antara mereka. Suasana kala itu terasa hening, tidak ada keceriaan Alissa yang biasanya bawel saat akan mulai makan bersama keluarga kecilnya yang bersifat sementara. Ia lebih banyak diam dan bicara seperlunya. Bahkan, malam ini Alissa tak mengambilkan Rafka nasi dan lauk pauk, membiarkan pria itu mengambil sendiri sesuka hati. Alissa berpikir, mungkin dengan cara seperti ini dapat mengobati luka di hatinya agar tidak terus bertambah dalam dan semakin terkikis oleh kenyataan yang begitu pahit. "Bun, kok tumben Bunda diam terus? Apa Bunda baik-baik aja?" tanya Bintang yang merasa her

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN