Selamat membaca! Rafka tak habis pikir mengapa Alissa bisa jatuh hati padanya, sementara ia masih ingat betul dengan perkataan Lisa yang menyatakan bahwa dirinya bukanlah tipe wanita berusia dua puluh tiga tahun itu. Rafka menggelengkan kepala perlahan demi perlahan setelah mencerna semua perkataan Alissa dengan baik agar tidak salah paham. Lalu ia melabuhkan sebelah tangannya di atas punggung tangan Alissa. "Lisa, kamu jatuh cinta pada pria yang salah dan saya tidak yakin jika itu adalah perasaan cinta. Bagaimana mungkin kamu menyimpulkan bahwa kamu benar-benar telah jatuh cinta pada seorang duda beranak satu? Bagaimana kalau ternyata itu bukan perasaan cinta, melainkan rasa kagum atau lain sebagainya tapi kamu salah dalam mengartikannya." Rafka coba menyakinkan perasaan Alissa sebelu

