Selamat membaca! Setibanya Rafka di depan pintu kamar Alissa, ia melihat ada menu sarapan pagi yang masih utuh terletak di atas laci samping pintu. Makanan yang disediakan oleh pelayan sesuai dengan perintah dari Rafka, namun Alissa menolaknya karena sudah mendapat kiriman makanan dari seseorang yang ia katakan sebagai sahabatnya. "Merepotkan sekali melibatkan wanita itu dalam kehidupanku!" batin Rafka sambil berdecih kesal. Kata sahabat itulah yang membuat Rafka penasaran, hingga ia mau turun dari kamar dan repot-repot untuk memastikan apakah sosok sahabat yang Alissa katakan adalah Revan atau bukan? Setelah puas memandangi menu sarapan yang disajikan dalam kotak makanan, Rafka pun bergegas mengeluarkan kunci kamar yang sejak semalam ia simpan dan langsung membuka pintu kamar yang d

