Selamat membaca! Entah mengapa begitu mudahnya Rafka tertawa lepas dan melupakan kekesalannya kepada Alissa yang semalam telah membuatnya marah. Namun, setelah tersadar akan kemarahannya semalam, Rafka kembali bersikap dingin. Suasana kembali hening, Rafka kembali menajamkan sorot matanya saat menatap wajah Alissa. Kemudian tatapannya beralih menatap Revan yang sejak tadi hanya diam tanpa suara. "Revan, ini pertama dan terakhir kalinya kamu mengantarkan makanan untuk Alissa. Kamu tahu bukan kalo di rumah saya ada beberapa orang chef dan banyak pelayan yang siap memberinya makan, jadi kamu tidak perlu repot-repot datang ke sini hanya untuk memberi makan wanita yang keras kepala ini!" tegas Rafka dengan suaranya yang ketus sembari menunjuk ke arah Alissa. "Apa kamu mengerti, Revan?!" uca

