Ekspektasi

1280 Kata

Jeni POV Aku dan Om Juan berjalan keluar dari kantor untuk pulang, oh tidak! Aku gak bakalan pulang tapi main hahahaha. "Kamu bawa mobil?" Om Juan kaget saat aku ngeluarin kunci. "Iya dong!" jawabku sumringah, jelas aja karena sudah begitu lama aku gak main dengan mobil. Om Juan cuma mangut-mangut memperhatikan mobilku sambil ngusap-ngusap rahangnya, kayaknya nih om om kangen brewoknya heheh. "Tangan kamu kenapa?" lanjutnya sambil melirik tangan kanannku yang sedikit di perban, rada lebay sih luka dikit aja pake diobatin, tapi ya kerjaan ibu mau gimana lagi? "Bukan kenapa-napa, gak perlu khawatir," cengirku seadanya. "Siapa yang khawatir?" balasnya cuek sambil memperbaiki letak jam tangan hitamnya. Yaelah! Gua salah bacot! "Bye om!" aku pamit sekilas sambil berlari menuju mobilk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN