"Aku tungguin ya," ujar Tama saat ia dan Jeni sampai di depan kantor milik Juan. Jeni yang tadinya hendak membuka pintu mobil untuk keluar langsung menghentikan gerakannya, "eh jangan, Mas Tama duluan aja," "Aku gak ada kegiatan lagi kok, udah aku bilang kan tadi buat jangan nolak bantuan aku," "Bukan gitu mas, takutnya nanti aku kelamaan atau gimana-gimananya. Aku gak maksud nolak kok," "Hufft.., baiklah jika memang begitu, tapi kalau ada apa-apa langsung hubungin aku oke?" akhirnya Tama menyerah untuk tidak menunggu Jeni. Mendengar itu langsung membuat Jeni tersenyum, "tentu, siapa lagi coba yang bisa diandelin selain Mas Tama?? Hahaha, udah ya mas, makasih banget udah nganterin aku," Tama mengangguk ringan sambil tertawa, "apapun buat kamu Je," * Jeni berjalan dengan sanga