Secara perlahan Jeni membuka mata sambil memegangi kepalanya yang terasa belum normal. "Je, udah bangun?" sapa Kila yang sudah menunggui Jeni sejak beberapa saat lalu. Jeni memapah dirinya untuk duduk sambil melirik jendela kamar lalu beralih pada jam dinding, "udah pagi aja?" "Iya, kamu masih pusing?" Jeni menggeleng, "yang lain mana?" "Pergi ke panti lagi, mereka tadinya nungguin kamu, tapi kamu lama banget bangunnya," jawab Kila sambil meraih mangkuk bubur yang terletak diatas meja. Kila menginstruksikan Jeni untuk memakan bubur itu, "kamu udah dibilangin kemarin masih aja ngeyel buat ikut pergi, kan malah gini jadinya. Trus kemarin kok bisa Tama yang bawa kamu? Ada masalah?" Jeni terdiam mencoba mengingat peristiwa sebelum dirinya pingsan, "Mas Tama gak cerita apa-apa?