Ibu membuka pintu kamar Jeni pelan, ia merasa heran pada Jeni yang sejak tadi tidak keluar-keluar dari kamar, ia malah juga tak ikut makan malam dengan alasan tidak lapar, kebetulan sekali sang ayah sedang tidak berada dirumah, kalau tidak ia pasti sudah dipaksa makan walaupun tidak mau. "Sayang," panggil ibu mendekati Jeni yang berbaring telungkup di atas ranjang. "Hm..., " Jeni mengusap wajahnya yang kusut sejenak sebelum berbalik melihat sang ibu. "Kamu kenapa? Kok ibu perhatikan kayak ada yang gak beres gitu ya?" dan ibu duduk disamping Jeni. Jeni menggeleng ringan sambil memaksakan sebuah senyuman, "Gak kok, aku cuma kecapek an doang," "Jangan terlalu paksain diri kamu kerja, selagi masih bisa senang-senang yaudah nikmatin aja, ibu gak suka lihat anak gadis ibu satu-sa