Jeni duduk gelisah di meja kerjanya sambil terkadang menggigit ujung kukunya. "Bagaimana ini bagaimana dan bagaimana, bagaimana bagaimana bagaimana bagaiman...," "Hey!? Lagi baca mantra apaansih?" potong Farah menyadari Jeni yang ribut dengan dirinya sendiri. "Huhuhu!! Faraaaaahhhh!! Bagaimana ini bagaimana bagaimana bagaimana bag.." "Ssstttt!!! Jangan mulai lagi deh!" Farah membekap mulut Jeni dengan tangannya. Jeni bernafas lega saat Farah melepaskan tangannya dari mulut Jeni yang tampak tak akan rusuh lagi. "Jadi ada apa??" "Huaaaaaaaaaaa!!!" rengek Jeni lagi yang membuat Farah memutar matanya lelah melihat tingkah labil sahabatnya itu, syukurlah ruang kerja mulai sepi karena sudah masuk jam makan siang. "Astaga, apaan sih disini ribut banget?" dan entah darimana datangnya s