Di sebuah rumah mewah yang tampak sepi, seorang pria paruh baya pulang tanpa sambutan istri. Hanya seorang pelayan yang mengarahkannya untuk ke meja makan setelah bebersih, mungkin itu pesan istri tecintanya. Sudah ia duga bahwa istrinya pasti belum pulang. Selain karena jarak rumah ini ke rumah wanita itu amat jauh, pasti juga karena istrinya ingin puas menghabiskan waktu dengan cucu kesayangannya. Tiba-tiba rasa kesal menyelimuti pria yang tak lain adalah Papa Hanafi itu. Sampai kemudian setelah mandi ia mendapati sebuah telepon dari salah seorang informannya. Mengabarkan, "Seseorang tengah mencari informasi mengenai ayah biologis anak itu, Tuan. Sepertinya ia suruhan orang penting. Saya masih mencoba mencaritahu identitas orang penting tersebut. Jadi saya belum menemukan motif tinda