"Kamu yakin sudah lebih baik? Mau nyetir sendiri ke rumah Apia? Apa enggak sebaiknya diantar sopir Mama saja, hm?" Dengan hati-hati Atika bertanya saat Hanafi masih sibuk mematut penampilan rapinya di depan cermin besar kamarnya. Wajar bila sebagai ibu, Atika mengkhawatirkan kondisi Hanafi pasca kecelakaan hebat hingga koma bertahun-tahun lamanya. Sejak keluar dari rumah sakit beberapa minggu lalu, diketahui Hanafi mempunyai trauma mengemudi mobil sendiri. Lalu hari ini Hanafi membulatkan tekad untuk mendatangi Apia dan Auriga di rumah mereka yang jaraknya sangat jauh dari kota. Apakah tidak semakin bertambah kekhawatiran Atika? Bukan maksud Atika meremehkan kemampuan mengemudi Hanafi, tapi keadaan hari ini berbeda dengan beberapa tahun lalu sebelum Hanafi mengalami kecelakaan