“Kak! Lo tuh bikin gue khawatir tahu enggak!? Gue kira lo kenapa-kenapa! Tadi waktu kita ngobrol tiba-tiba panggilannya terputus, gimana gue enggak panik?! Sedangkan sebelumnya lo sempat bilang ke gue kalau lo sakit sampai dirawat inap di rumah sakit! Gue kira lo sakit parah dan tiba-tiba kambuh! Gue bahkan terpikir nekad pulang ke Indonesia gara-gara lo, Kak!” Jangan tanya bagaimana kondisi telinga Lorenzo, sudah pasti pengeng! Suara adiknya saat marah dan berteriak-teriak lebih berisik daripada suara knalpot motor racing. Begitu panggilan ke berapa puluh Lorena akhirnya Lorenzo angkat, Lorena langsung menumpahkan segala emosinya yang sebenarnya merupakan bentuk kekhawatiran seorang adik pada kakak tercintanya. Karena mereka hanya memiliki satu sama lain di dunia ini mengingat kedua or