Pertemuan yang menyebalkan justru mengantarkan Apia pada pertemanan yang memberinya banyak pelajaran.
Sosok yang Apia pikir pria aneh, justru mewarnai hari-harinya yang sebelumnya tak berwarna, membosankan.
Ia mengajak Apia pergi ke pantai yang jaraknya hanya tiga kilometer dari rumah yang ditempati Apia serta sekolah tempatnya mengajar.
Ia memperkenalkan Apia pada para perajin, hingga kini setiap selesai menyetorkan donat dagangannya ke kantin sekolah Apia mempunyai kegiatan lain yang pasti dapat menambah penghasilannya yakni membantu perajin kulit kerang di daerah pesisir pantai.
Ia adalah Satrio Prakoso.
Guru muda itu bersedia mengantar-jemput Apia dari rumah ke pesisir pantai setiap hari agar Apia yang tengah berbadan dua itu tidak kelelahan. Tapi kebaikan hatinya yang satu i
