Saat ini Aqila dan Gibran sedang dalam perjalanan menuju kampung halaman tempat Hilda berasal. Mereka sudah berangkat pukul 6 tadi pagi dan sekarang Gibran berkata jika kampung halaman mamanya sudah dekat. Hal tersebut membuat akila menghela napas lega. "Memangnya di sana ada tempat menginap, Mas?" Aqila bertanya disela keheningan. Gadis itu sesekali menatap ke arah tempat Gibran duduk. Lalu, mengalihkan tatapannya ke arah luar. Entah mengapa melihat Gibran yang menyetir dengan kemeja putih yang ia kenakan, membuat jantung Aqila berdebar kencang. Ketampanan yang bertambah berkali-kali lipat, bahkan ketika pria itu menampilkan ekspresi serius. "Ada rumah tua Oma. Kita bisa tinggal di sana seminggu kedepan." "Oh, iya." Aqila mengangguk paham dengan penjelasan Gibran. Tak berapa la