Denis tertunduk dengan menumpukan kedua tangan dan menenggelamkan kepalanya di antara kedua tangan tersebut. Darah berceceran dari punggung tangannya dan pecahan kaca berhamburan di lantai. Sementara ada sosok lain yang tidak kalah mengenaskan dengannya, yaitu wanita yang sedang duduk bersimpuh di sebelah tempat tidur dengan hanya mengenakan selimut untuk menutupi tubuh polosnya sambil memegangi pipi yang berwarna merah.
"Jadi, semua ini rencanamu?" Perlahan Denis menegakan kepalanya, mengabaikan aliran darah yang terus menetes mengotori lantai.
"Rupanya ini wujud aslimu. Berpura-pura menjadi peri penolong, rupanya kamu hanya iblis berkedok malaikat." Lanjut Denis.
Denis berdiri meraih satu persatu pakaiannya yang berserak di lantai dan memakainya kembali.
Sementara Airin terlalu s
