"Kamu dari mana?" Terdengar sebuah suara begitu Denis sampai di apartemen miliknya. Suara familiar yang sudah biasa didengarnya. "Dari rumah Ibu." Balas Denis, sambil membuka sepatu dan segera menghampiri Airin yang tengah berdiri dekat pintu. "Aku buat makan malam, kita makan malam bersama." Ajak Airin sambil menarik satu tangan Denis. Sejenak Denis menatap tangan yang ditarik oleh Airin, seketika ia kembali teringat kejadian siang tadi. Ada rasa berbeda antara kedua tangan wanita yang digenggamnya. Tangan Nadira terasa lebih hangat bahkan cenderung terasa lebih panas, sedangkan tangan Airin bersuhu normal pada umumnya. Denis tau, Nadira sakit dan mungkin saja itu salah satu penyebab suhu tubuhnya lebih hangat dari orang lain. Lagipula Denis tidak perlu memikirkan wanita itu terlalu j