Episode 22

1218 Kata

"Udah gak pucet lagi kan?" Denis mengusap bibir Nadira dengan ibu jarinya, membuat wajah Nadira bersemu merah. Ekspresi malu-malu Nadira membuat Denis semakin gemas. Ia pun memeluk Nadira dan mengecup puncak kepananya. Tanpa mereka sadari, seseorang yang berada tak jauh dari rooftop ada seorang wanita yang tengah memperhatikan dengan tatapan penuh amarah. Sekilas, Nadira menyadari sosok perempuan itu bahkan Nadira yakin ia pernah melihatnya. Namun begitu ia akan bertanya pada Denis, sosok itu sudah tidak ada lagi. Makan malam pun tiba. Semua anggota keluarga berkumpul di sebuah meja makan besar dengan berbagai hidangan di atasnya. Oma duduk di kursi utama, Sarah dan Fauzan duduk disebelah kanan, sedangkan Nadira dan Denia duduk disebelah kiri. "Nadira, apa yang kamu suka?" Tawar Om

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN