"Sedang apa kalian?" Tanya Airin sambil tersenyum getir. "Sejak kapan kamu berkonsultasi dengan Dokter Gigi." Airin menatap tajam kearah Nadira. "Aku bisa jelaskan." Denis segera menghampiri Airin, "Kita bicara di ruang kerjamu." Denis mendorong perlahan bahu Airin, namun buru-buru ditepis. "Kenapa harus di ruang kerjaku? Kenapa gak disini?" Airin menatap Denis dan Nadira bergantian. "Apa yang tidak aku ketahui tentang kalian berdua?!" Nada bicara Airin mulai meninggi, terlihat jelas raut wajahnya mulai memerah dengan nafas terengah. "Ada yang kalian sembunyikan?" "Kita bicarakan, ayo." Denis menarik satu tangan Airin, "Ada Feli. Apa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan dia?" Sekilas Airin melirik gadis kecilnya yang tengah berdiri dengan tatapan bingung. "Apa kamu juga men